Wakil Ketua DPD Minta Upaya Serius Tekan Kematian, Bansos Harus Tepat Sasaran

DPD RI – Pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat di seluruh kelas, baik dari kelas atas maupun dari kelas ekonomi ke bawah, dengan segala kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang dilakukan secara bertingkat yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah.

Hingga hari ini 10 Agustus 2021, kasus Covid secara statistik belum menunjukkan penurunan signifikan.  

Indonesia masih memiliki 3.718.821 kasus positif dengan tingkat kematian 110.619 jiwa (2.97%). Meski demikian, Ditriwulan ini Pertumbuhan Ekonomi Nasional berdasarkan data Statistik 5 Agustus 2021, Produk Domestik Bruto (PDB) Ekonomi Indonesia Triwulan 2-2021 tumbuh 7,07 persen (y-on-y), secara akumulatif 3,31 persen (q-to-q) dan bidang yang paling tinggi angka pertumbuhannya di bidang Perdagangan dengan angka 9,44%.  
 
Namun, Kondisi ekonomi ditengah dampak Covid menjadi satu kasus yang masih krusial mengingat masyarakat bawah menjerit karena makin beratnya kondisi ekonomi sehingga masyarakat menjadi dilema dengan kondisi yang tidak pasti ini.

Data Pusat Statistik Kalimantan Timur, tertanggal 5 Agustus 2021 mencatat bahwa Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara y-on-y naik 5,76% dibanding dengan tahun lalu di -1,38 %, ini menjadi berita baik bagi pemerintah maupun masyarakat Kalimantan Timur.   

 

 

Pertumbuhan ekonomi lokal (kaltim) paralel dgn pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan ke 2 karena terjadi pelonggaran, tetapi pada triwulan ke 3 dengan PPKM level 4 kemungkinan akan kembali turun,  jadi sangat tergantung oleh kebijakan.

Selain itu, ketersediaan vaksin menjadi persoalan untuk mempercepat vaksinasi. Khusus untuk Kaltim sendiri, seperti dikemukakan Gubernur, sudah tidak ada stok vaksin. Tentu ini menjadi kendala.

Karena itu, Wakil Ketua DPD RI Mahyuddin menyarankan kepada pemerintah dan stakeholder yang terkait untuk memperhatikan beberapa hal agar situasi tidak semakin rumit.

Mahyudin meminta agar menekan angka kematian dengan memastikan prasarana kesehatan yang memadai dari daerah-daerah, sehingga semua masyarakat mendapat pelayanan kesehatan; baik masyarakat di kota, pedesaan, bahkan masyarakat perbatasan. 

Ia mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas diluar rumah kecuali sangat penting. Para pelaku UMKM juga  diberi ruang berkreasi selama pandemi, namun tetap mengedepankan Protokol Kesehatan yang berlaku.

Dan terakhir, memastikan dana Bantuan Sosial (Bansos) layak dan tepat sasaran untuk masyarakat yang terkena dampak sehingga bisa mengurangi beban masyarakat yang sangat menjerit dengan kondisi ini. (*)