Sikapi Perkembangan Covid-19, Teras Narang: “Semua Pihak Perlu Ambil Langkah Luar Biasa”

DPD RI – Perkembangan penyebaran pandemi Covid-19 telah membuat kondisi masyarakat, bangsa dan negara mengalami kondisi kejadian yang luar biasa (extra ordinary).

Penerapan pembatasan berbagai bentuk belum sepenuhnya menekan laju penyebaran pandemi. Terlebih hadirnya berbagai varian baru virus Covid-19 menambah tantangan bagi pemerintah dan berdampak besar bagi kehidupan sosial serta perekomian Indonesia. 

Teras Narang, Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah (Kalteng), mengajak semua pihak untuk mengambil langkah luar biasa untuk menyikapi situasi yang ada.

Terlebih untuk pemerintah menurutnya perlu dilakukan langkah sinergi dari pusat hingga daerah, agar dapat mengelola infrastruktur kesehatan yang ada secara optimal.

“Sepatutnya bangsa dan negara kita, juga bertindak dengan pilihan tindakan luar biasa. Sistem dan penanganan kesehatan kita, tidak bisa lagi mengandalkan pada sarana dan prasarana yang ada. Puskesmas, kantor-kantor pemerintahan di tingkat mikro atau tapak, di desa-desa dan kelurahan, harus dimanfaatkan untuk penanggulangan dan perawatan pandemi sekarang ini” tandas Teras. 

Teras menekankan perlunya mitigasi, termasuk antar dinas terkait di daerah dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk fasilitas kesehatan tak lagi mendukung. Selain itu perencanaan dan sistem perlindungan terhadap tenaga kerja mesti benar-benar disiapkan secara baik.

 

 

“Tenaga kesehatan, agar betul betul dimanfaatkan dan terus dijaga keselamatan dan kesehatannya. Mereka adalah patriot bangsa di saat sekarang ini” jelasnya. 

Pengembangan pelayanan kesehatan dari para dokter spesialis, juga menurutnya mesti dilakukan berbasis digital. Sehingga layanan kesehatan tetap bisa dilakukan secara daring.

Begitu pun, baik perawat maupun tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai unit pelayanan hingga tingkat Desa bahkan RT/RW tetap dapat terpantau baik dalam memberikan pelayanan. 

Teras mengaku situasi saat ini tidak mudah. Untuk itu Teras berpandangan bahwa semua harus kembali pada semangat gotong royong. Termasuk pada para tokoh agama, tokoh masyarakat, public figur dan elemen masyarakat lain diharapkan dapat bersama-sama mendukung penanganan yang dilakukan pemerintah.

Perubahan luar biasa terhadap kebiasaan-kebiasaan lama menurutnya harus dilakukan sebagai bagian dari adaptasi kebiasaan baru.

“Semuanya ini memang harus diakui tidak mudah. Pasti ada kendala, apalagi banyak ketidakpastian menghadapi virus ini. Namun dengan semangat keprihatinan dan kepedulian bersama, mari kita memberikan secercah pandangan yang konstruktif” ujarnya. 

Gubernur Kalteng 2005-2015 ini menyebut, Indonesia saat ini telah “dipaksa” untuk memanfaatkan dana yang ada, termasuk dari cadangan devisa.

Untuk itu perlu prinsip pengelolaan keuangan yang fokus, cermat dan transparan dalam penanganan pandemi saat ini. Realokasi dan _refocusing_ anggaran juga mesti kembali dilakukan.

“Hentikan dan tunda penggunaan anggaran pusat dan daerah yang dianggap tidak perlu. Misalnya anggaran infrastruktur, dan lain sebagainya” tandasnya.

Teras pun mengingatkan semua pihak, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah milik dan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.

Untuk itu pihaknya berharap semua pihak menggalang persatuan dan menghindari pernyataan-pernyataan yang tidak produktif dalam upaya penanganan pandemi.

Masyarakat yang mengalami tantangan berat juga menurutnya perlu didukung oleh pemerintah daerah dalam semangat gotong royong dengan elemen masyarakat lainnya. (*)