TENGGARONG – Anggota DPD RI Dapil Kalimantan Timur, Aji Mirni Mawarni, S.T., M.M, menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kab. Kutai Kartanegara.
Kali ini Senator Kaltim yang kerap disapa Mawar itu mengangkat tema tentang “Pengamalan Nilai-nilai Pancasila, Mendorong Kualitas Ekonomi dan Ketahanan Pangan”.
Dalam pelaksanaan acara, Aji Mawar mengundang Dinas Ketahanan Pangan Kukar, Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, serta Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Loa Kulu.
Sosialisasi 4 Pilar ini juga dihadiri oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Loh Sumber, KWT Desa Loa Kulu Kota, tepatnya Desa Loa Gagak, KWT Desa Ponoragan. Hadir pula Kepala Desa Jembayan yang turut serta menyampaikan aspirasinya dalam kegiatan tersebut.
Aji Mawar menggelar Sosialisasi 4 Pilar dengan tema ketahanan pangan karena ingin mengetahui dan mendengar langsung kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Kukar, terutama Desa Loh Sumber.
Pasalnya, selama Mawar terjun ke lapangan dan bertemu para petani di pelosok Kaltim, selalu ada keluhan-keluhan dan aspirasi dari para petani terkait pertanian Kaltim.
Hal-hal yang dikeluhkan dan aspirasi yang disampaikan oleh para ibu-ibu KWT Desa Loh Sumber hampir sama dengan petani-petani Kaltim di daerah lain. Terutama terkait irigasi dan kurangnya tenaga penyuluh.
Perwakilan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar menyatakan terdapat kurang lebih 1.700 kelompok tani di Kukar dan ada 12 kelompok tani milenial yang sudah dikukuhkan. Namun secara teknis terkendala pada proses pembinaan dan peningkatan kualitas SDM.
Pihak Dinas Ketahanan Pangan Kukar mengatakan kondisi beras di Kukar dalam keadaan surplus, termasuk Kecamatan Loa Kulu. Stok beras Kukar bisa bertahan sampai sembilan bulan ke depan. Kecamatan Loa Kulu pun dikatakan sebagai daerah yang mandiri secara pangan.
Kebutuhan pangan perkapita pertahun sebesar 87 kg dan 8,5 kg perkapita per bulan. Namun, untuk komoditi bawang dan minyak goreng, masih dipasok dari daerah lain.
Pihak Dinas Ketahanan Pangan Kukar juga mengakui keterbatasan anggaran Pemkab Kukar, sehingga KWT yang ada di Kukar tidak semua bisa terakomodir.
Keluhan utama yang disampaikan oleh para KWT dan Kepala Desa ialah mengenai permasalahan irigasi yang dirasakan oleh hampir seluruh para petani di Kukar.
Yang paling memprihatinkan dari keluhan para petani ialah adanya perusahaan tambang di Desa Loa Gagak yang menimbun saluran irigasi untuk kepentingan perusahaan, yaitu jalan hauling.
Selain itu lahan-lahan di area tersebut tidak bisa ditanami karena terdampak polusi tambang. Bahkan (saluran irigasi) tersumbat hingga 2 kilometer akibat tertutup pasir.
Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pertanian Kaltim, terutama Desa Loh Sumber, Aji Mawar memberikan bantuan berupa pupuk organik yang dapat digunakan oleh para ibu KWT di Kecamatan Loa Kulu.
Senator Aji Mawar mengaku prihatin atas kondisi yang dialami para petani, terutama penimbunan saluran irigasi untuk jalan hauling perusahaan tambang.
Ia mengatakan bahwa apa yang diperjuangkan di pusat belum bisa maksimal karena keterbatasan tugas, fungsi, dan kewenangan anggota DPD RI. Pembangunan pun dikatakannya masih cenderung Jawa-sentris.
Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Aji Mawar berharap pemda dapat dengan mudah memberikan data yang diperlukan agar dapat diperjuangkan di pemerintah pusat.
Aji Mawar berkomitmen akan terus terjun ke lapangan untuk melakukan penyerapan aspirasi agar dapat diperjuangkan di tingkat pusat. (*)