Prihatin Atas Musibah yang Melanda, Wakil Ketua DPD Minta Pemerintah Perkuat Langkah Preventif

DPD RI – Bencana alam melanda beberapa daerah Indonesia pada awal tahun 2021. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pada periode awal Januari 2021, tercatat ada ratusan bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

Bencana alam yang terjadi diantaranya banjir, tanah longsor, gempa bumi, puting beliung dan gelombang pasang. Pencatatan bencana ini belum termasuk awan panas gunung semeru dan erupsi gunung sinabung.

Tak ayal, dari ratusan bencana yang terjadi di tanah air itu diperkirakan ratusan jiwa meninggal dunia dengan ratusan orang luka-luka serta ratusan ribu jiwa harus terdampak dan mengungsi.

Tentunya musibah yang terjadi di tanah air itu memantik keprihatinan berbagai pihak. Salah satunya Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Sultan B. Najamudin Najamudin.

Senator asal Bengkulu itu mengaku prihatin atas bencana yang terjadi di Indonesia tersebut. Sultan B. Najamudin pun meminta kepada pemerintah melakukan tindakkan preventif dengan menggali akar masalah dari bencana-bencana tersebut.

 

“Tentunya hal itu bertujuan agar penanggulangannya tak hanya pada saat bencana, akan tetapi sebelum bencana menerjang,” ujar Sultan B. Najamudin Najamudin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/1/2021).

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bencana yang terjadi sebagian besar dari fenomena alam, maka dari itu dikatakan Sultan B. Najamudin semestinya pemerintah daerah melakukan tindakan preventif melalui berbagai macam kebijakan.

“Ini sebagai langkah preventif. Dan langkah preventif itu bisa dituangkan melalui peraturan daerah atau Perda. Dengan begitu, langkah upaya meminimalisasi bencana dapat dilakukan sedini mungkin,” tambahnya.

Mantan Wakil Gubernur Bengkulu 2013-2015 itu juga meminta kepada BNPB, Tagana, serta pemerintah daerah dan pihak terkait agar selalu siaga jika sewaktu-waktu bencana mengguncang. Seperti contohnya, segera mungkin menyiapkan posko pengungsian jika masyarakat memang harus dievakuasi.(*)