DPD RI – Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar rapat kerja bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam rangka Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural.
Rapat yang diselenggarakan di Gedung DPD RI Jakarta pada Selasa, 22 Maret 2022 dihadiri oleh Menhub Ir. Budi Karya Sumadi. Anggota Dapil Kalimantan Timur (Kaltim) Aji Mirni Mawarni , S.T, M.M turut memberikan pendapatnya dalam rapat ini.
Aji Mawar mengapresiasi Pemerintah dalam melibatkan DPD dalam Program Padat Karya. Program ini merupakan program pemerintah berupa pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang miskin dan marjinal (kaum yang terpinggirkan oleh sebuah tatanan masyarakat baik dalam ekonomi, pendidikan, dan budaya yang tidak mendukungnya).
Selain mengapresiasi kinerja Kemenhub, ia menyampaikan beberapa aspirasi dari daerah, salah satunya adalah status hibah Pendapat Asli Daerah (PAD) Bandara APT Pranoto Samarinda, Kaltim. “Berharap ke depan bisa ada PAD yang dihasilkan, Pak,” ujar Aji Mawar.
Sebagai Putri Kaltim, ia juga meminta agar fasilitas di Bandara APT Pranoto untuk segera diperbaiki, khususnya garbarata. Meskipun APBN untuk garbarata Bandara APT Pranoto direncanakan pada 2023, Aji Mawar mendesak agar fasilitas tersebut diperbaiki lebih cepat. “Kami berharap agar dapat terrealisasi pada 2022,” kata Aji Mawar.
Aji Mawar juga sangat berharap adanya peningkatan fasilitas Bandara APT. Pranoto untuk pembuatan jalan akses menuju Fire Station dan akses ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) karena hal tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan akses jalan ke gedung Pertolongan Kecelakaan Penerbangan-Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dan ke DPPU terutama pada saat kondisi hujan.
Ketika hujan, para penumpang dari gedung terminal menuju pesawat tetap terkena hujan meskipun sudah menggunakan payung dan bahkan melewati genangan air setinggi kurang lebih 5 cm yang menyebabkan alas kaki penumpang menjadi basah dan tidak nyaman selama penerbangan. Hal tersebut dialami oleh Aji Mawar sendiri.
“X-ray yang ada di Bandara itu ada dua, tetapi yang berfungsi hanya satu,” tutur Aji Mawar. Aji Mawar sangat menyayangkan rusaknya pemindai x-ray di Bandara APT Pranoto yang sudah rusak selama enam bulan, ditambah kini aturan wajib PCR dan Antigen telah dicabut. Akibatnya, penumpang akan mengantri lebih lama untuk masuk ke dalam pesawat.
Aji Mawar juga menyoroti terkait subsidi angkutan penerbangan yang didanai melalui APBN, khususnya rute dari dan ke Bandara Maratua.
Kepala Kampung setempat meminta Pemerintah untuk menurunkan harga tiket untuk menarik minat para wisatawan mengingat Pulau Maratua merupakan salah satu destinasi terbaik di Kaltim, khususnya Kabupaten Berau. Meningkatnya turis juga akan memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat Kaltim usai terpuruk akibat Covid-19.
Terakhir, Aji Mawar menyinggung soal waktu menunggu bagasi di maskapai Batik Air maupun Garuda Indonesia. Selain menyebabkan kerumunan, antrean bagasi juga tidak efisien bagi para penumpang karena membuang-buang waktu hingga satu setengah jam. (*)