DPD RI – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattaliti, meminta aparat TNI-Polri melindungi Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19.
Permintaan itu disampaikan LaNyalla untuk merespon sejumlah aksi perebutan jenazah di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur yang semakin marak.
Tercatat ada 6 kejadian perebutan jenazah di Jawa Timur. Diawali dari 2 kejadian di Situbondo, kemudian 2 kejadian juga di Bondowoso, dan terakhir 2 kejadian di wilayah Jember, tepatnya di Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Silo, Sabtu (24/7/2021).
Sebagian besar masalah dipicu oleh tindakan keluarga yang mengambil paksa jenazah untuk dimakamkam sendiri, bukan dengan protokol Covid-19.
“Kita berharap keselamatan tim pemulasaraan, beserta sopir ambulans yang mengantar jenazah, dapat dilindungi aparat berwajib. Mereka ini termasuk pasukan terdepan dalam penanganan Covid-19, sehingga perlu bekerja dengan aman dan nyaman,” ujar LaNyalla di sela masa reses di Jawa Timur, Minggu (25/7/2021).
Aksi yang dilakukan untuk merebut jenazah pasien Covid-19, menurut LaNyalla, sudah di luar batas. Karena, para pelaku juga melakukan kekerasan fisik, merusak, bahkan membakar sarana tim pemulasaraan.
“Banyak yang cerita ke saya, tim pemulasaraan ini menjadi galau. Merasa terancam keselamatan dirinya. Padahal kalau kita cermati, mereka ini seperti tenaga kesehatan juga. Harus bertaruh nyawa dalam bertugas, karena risiko terpapar Covid-19 sangat tinggi,” ucap Senator asal Jawa Timur itu.
Untuk itu, LaNyalla meminta aparat kepolisian memproses tindakan-tindakan merebut jenazah. Apalagi, aksi tersebut berimplikasi pada hukum, karena bertentangan dengan aturan pemerintah dalam mengatasi pandemi.
“Perlu dilakukan tindakan tegas karena termasuk melawan hukum. Kalau dibiarkan, hal ini bisa dicontoh oleh masyarakat lainnya dan membuat upaya penanganan Covid-19 semakin sulit,” lanjut Mantan Ketua Umum PSSI itu.
LaNyalla juga mengajak masyarakat untuk berpikir jernih dan memahami proses pemulasaraan jenazah korban virus Corona agar tidak semakin menyebarkan wabah.
“Saya mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut serta memberi pemahaman yang benar kepada masyarakat berkaitan dengan penanganan pandemi ini, termasuk pemulasaraan jenazah korban Covid-19. Mari kita dukung upaya pemerintah agar wabah segera teratasi,” tuturnya.
Sedangkan untuk para tenaga pemulasaran dan tenaga kesehatan lainnya, LaNyalla mengingatkan agar terus melindungi diri dari paparan virus. Seperti tetap memakai APD seperti baju hazmat, masker, sepatu dan lainnya.
“Kita tahu tim ini bekerja luar biasa, siang dan malam melakukan pemulasaran, mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19. Tentu saja hal itu menguras fisik dan berpotensi menurunkan daya tahan tubuh. Agar kesehatan terjaga harus tetap melindungi diri dengan APD lengkap, serta asupan makan dan vitamin dengan baik,” tegasnya.(*)