DPD RI – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, prihatin dengan minimnya anak muda yang menjadi pengusaha. Karena itu, LaNyalla mendorong para anak muda memulai usaha dan menyiapkan diri menjadi pengusaha.
Senator asal Jawa Timur ini pun mendesak pemerintah agar menyiapkan strategi yang tepat.
“Saya sangat setuju jika jiwa kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak usia dini. Sampai saat ini minat anak muda menjadi pengusaha masih minim. Padahal generasi muda dengan semangat tingginya berpotensi besar menjadi pelaku usaha baru yang pada gilirannya membuka lapangan kerja baru,” ujar LaNyalla saat kunjungan kerja di Semarang, Kamis (27/1/2022).
Berdasar data dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang diutarakan oleh Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, hanya 3% anak muda/mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha. Sementara 83% mahasiswa ingin menjadi karyawan, 14 % berkeinginan menjadi politisi dan bekerja di LSM.
“Memang masih banyak orangtua yang menanamkan pemikiran agar anaknya mencari kerja atau menjadi PNS setelah selesai sekolah. Persepsi seperti ini harus mulai diubah,” jelasnya.
LaNyalla mengatakan, perspektif menjadi pejabat atau PNS itu kaya sebenarnya tidak relevan. Apalagi fenomena kasus hukum yang menjerat banyak pejabat maupun PNS.
“Ya, beberapa kasus korupsi yang dilakukan para pejabat mengindikasikan bahwa pejabat menjadi kaya karena
penyalahgunaan wewenang,” ucap dia.
Namun ditegaskannya, menjadi pengusaha memang tidaklah mudah.
Selain harus memiliki modal, calon pengusaha harus memiliki berbagai pengetahuan, bermental baja, totalitas, pantang menyerah jika gagal, dan siap menerima masukan.
“Lebih utama lagi, anak-anak muda tersebut harus berani menerima tantangan, memiliki passion bahkan keinginan yang harus kuat. Kita yakin kalau hal itu bisa ditanamkan profesi pengusaha akan tumbuh lebih besar lagi,” tukasnya.
Selain data HIPMI, Entrepreneurship Global Index 2018 juga mencatat, jumlah wirausahawan Indonesia masih sangat kecil bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia (6 persen), Thailand (5 persen) dan Singapura (7 persen).
“Makanya kita berharap pemerintah mempunyai langkah konkret dalam membangun jiwa kewirausahaan bagi para pemuda. Sehingga ke depan lahir wirausaha-wirausaha muda yang bisa membantu terciptanya kesejahteraan rakyat dan mendukung peningkatan perekonomian negara,” tuturnya. (*)