Ketua DPD RI Desak Pemda Lakukan Root Cause Analysis untuk Tangani Banjir

DPD RI – Keprihatinan disampaikan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah daerah. Terlebih, banjir di Semarang telah merenggut korban nyawan dan turut melumpuhkan bandara.

Menurut LaNyalla pemerintah daerah harus tanggap terhadap bencana, termasuk melakukan antisipasi serta mencari tahu penyebabnya.

“Yang ada, pemerintah sering gagap dalam menangani masalah bencana. Akibatnya bukan menyelesaikan masalah, justru menyisakan masalah lain dalam setiap penanganannya. Hal ini yang kembali terjadi di Kota Semarang. Bencana kembali datang dan memakan korban serta terdampak hingga ke Bandara,” katanya, Minggu (7/2/2021).

Senator asal Jawa Timur ini mengatakan,  pemerintah harus melakukan pemetaan daerah bencana lengkap dengan langkah antisipasi.

“Kita berharap pemerintah daerah melakukan root cause analysis mengenai masalah banjir. Root cause analysis
adalah langkah menggali permasalahan secara menyeluruh mengenai banjir kemarin,” terangnya.

 

 

Tidak itu saja, LaNyalla juga meminta Pemda mampu merumuskan analyze cause end effect relationship.

“Harus dicari tahu mengapa banjir terjadi dan apa relasi yang didapatkan. Hal ini harus dilakukan supaya semua menjadi evaluasi pembangunan kota. Dan ini juga bisa menjadi landasan bagi pemerintah daerah dalam menetapkan RTRW,” ujarnya.

Alumni Universitas Brawijaya Malang itu menambahkan, secara common sense pembangunan kota dapat menjadi penyebab banjir. Terutama apabila curah hujan dengan intensitas tinggi.

“Tetapi selama penelitian belum dilakukan, kita akan terus mengira-ngira apa penyebab banjir tanpa pernah tahu permasalahan sebenarnya,” kata mantan Ketua Umum PSSI itu.

LaNyalla yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Jawa Timur meminta pemda untuk menemukan akar masalah melalui analisa tadi.

“Sehingga ke depan dalam menata pembangunan kota kita benar-benar memperhatikan efek pembangunan terhadap kebencanaan. Dan ini tugas pemerintah,” ujarnya.(*)