‘Didesak’ Pengusaha Cokelat soal Sertifikasi Halal, Ketua DPD Janji Komunikasikan dengan Instansi Terkait

DPD RI – Pengurusan sertifikasi halal masih menjadi kendala bagi sebagian besar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk 120 UMKM yang menjadi mitra binaan Kampung Cokelat Blitar.

Direktur Utama PT Kampung Cokelat Blitar, Kholid Mustofa, saat menerima kunjungan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan bahwa ada 120 UMKM di Blitar yang menjadi binaannya.

Mereka minta agar bisa dibantu dan difasilitasi dalam memperoleh sertifikat halal. Selain itu, juga pengurusan izin di BPOM.

“Karena perizinannya sangat lama, bisa satu sampai dua tahun. Kami juga minta bantuan soal networking atau jaringan dalam proses penjualan pasca produksi,” ujar Kholid kepada LaNyalla di Kampung Cokelat Blitar, Sabtu (28/12/2019).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa usaha perkebunan kakao ini mulai ia rintis sejak tahun 2004 dan mulai melakukan pengembangan usaha pada tahun 2014.

Saat ini, luas area kebun kakao yang dikelolah mencapai 4,8 hektar dengan berbagai fasilitas dan sektor usaha lainnya.

“Selain kebun kakao, ada berbagai fasilitas dan spot lain yang bisa dikunjungi, di antaranya kebun minapolitan, kolam nila, kebun pisang, pabrik pengolahan cokelat, wahana bermain dan edukasi, galeri cokelat, dan area foodcourt,” jelasnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, LaNyalla menyatakan siap membantu dan akan mengkomunikasikan dengan instansi terkait.

“Harus kita dukung. Kalau UMKM semua perizinannya harus dipermudah. Tentunya ini akan bisa mempercepat mereka (UMKM, red) memacu produksinya untuk dipasarkan di luar Jawa Timur dan tidak menutup kemungkinan akan diekspor juga,” kata LaNyalla.

Pada kesempatan tersebut, LaNyalla menyempatkan diri berkeliling kebun Minapolitan didampingi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Blitar Henrin Mulat, melihat hasil produksi kampung cokelat, dan produk UMKM.

Setelah melihat dan keliling kebun cokelat Minapolitan, LaNyalla sempat mengagumi dan memberikan pujian.

“Ini sangat bagus bisa menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan apalagi bisa dikembangkan dengan adanya edukasi kepada masyarakat terutama bagi pelajar dan mahasiswa,” ujarnya.(*)