SAMARINDA – Anggota DPD RI, Aji Mirni Mawarni, ST, MM, mengadakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan RI di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda.
Senator Aji Mawar meminta para mahasiswa dan mahasiswi untuk terus meningkatkan kualitas diri, mengeksplorasi kemampuan pada hal-hal positif, dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat.
Mahasiswa – yang merupakan bagian dari elemen generasi muda – harus terus membangun diri, baik dari sisi akademis, akhlaq dan adab, dan ketaqwaan (integritas). Juga terus membangun kepedulian terhadap masyarakat sekitar dan menjalankan peran-peran sosial yang lebih kuat.
Ia mendorong para mahasiswa terus mematangkan penguasaan hard skills dan soft skills, sehingga memiliki keunggulan kompetitif.
Mahasiswa juga harus berperan aktif memperkuat ekosistem digital, dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk kebaikan yang luas.
“Generasi muda saat ini adalah penentu bagaimana sebuah daerah akan berkembang,” ujar Mawar.
Berpindahnya Ibu Kota Negara ke Kaltim memiliki dampak positif maupun negatif bagi Kaltim, seiring pesatnya pembangunan. SDM Kaltim semestinya benar-benar handal dan siap berkontribusi nyata dalam pembangunan IKN.
Jika momentum ini tidak digunakan sebaik mungkin, generasi muda Kaltim – khususnya penduduk asli Kaltim – hanya akan menjadi penonton. Terutama ketika SDM-SDM yang lebih baik berlomba-lomba berkontribusi dalam pembangunan IKN.
Aji Mawar kerap menggandeng mahasiswa dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Ia memandang mahasiswa wajib memahami politik, terutama pilar-pilar kebangsaan Indonesia.
Mawar memandang pemahaman politik yang baik sangat diperlukan agar para mahasiswa dapat memberikan opini-opini mencerahkan terkait sistem dan proses politik yang sedang berjalan.
Aji Mawar mengatakan politik tak semata berkaitan dengan negara, tetapi juga tentang masyarakat beserta kepentingan di dalamnya.
Mahasiswa juga harus bisa menjadi agent of change dan aktor social control yang kuat. Dengan aktif berorganisasi, Mawar menyakini para mahasiswa akan lebih peka terhadap keadaan sosial dan politik di sekitarnya. (*)