DPD RI – Komite II DPD RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (19/1/2022).
Dalam rapat yang dihadiri Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo, tersebut, senator Dapil Kalimantan Timur, Aji Mirni Mawarni, mendesak percepatan perbaikan jalan trans Kalimantan yang kondisinya rusak parah.
“Sebagai daerah calon ibu kota negara (IKN), jalan negara antar kabupaten di Kalimantan Timur masih rusak parah. Terutama ruas jalan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Kutai Barat,” kata Aji Mawar, sapaan akrabnya.
Ia mendesak pemerintah pusat segera melakukan perbaikan, mengingat vitalnya jalan trans Kalimantan sebagai jalur utama transportasi antardaerah sekaligus urat nadi perekonomian.
“Gara-gara jalan rusak berat, banyak kendaraan angkutan BBM dan sembako yang amblas. Akhirnya pasokan jadi terhambat dan harganya semakin mahal ketika sampai di pedesaan,” ujarnya.
Kondisi infrastruktur daerah yang buruk seringkali disuarakan oleh Aji Mawar. Terutama di tiga kabupaten penghasil sumber daya alam yang berkontribusi besar untuk negara; Kukar, Kubar, dan Kutim.
Bahkan, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Junaidi, 22 Desember 2021, mengakui tingkat kemantapan jalan di Kaltim saat ini masih yang paling rendah di seluruh Indonesia, yaitu 79 persen.
Terkini, ruas jalan darat menuju Melak, Kutai Barat dalam kondisi rusak parah sehingga sulit dilalui para pengendara roda dua ataupun roda empat. Ruas jalan Negara Tenggarong – Simpang Kalteng sepanjang sekitar 150 kilometer pun rusak berat.
Masyarakat yang ingin ke Kubar lebih memilih untuk menggunakan transportasi sungai. Sejak Juli 2021, dermaga Sungai Kunjang Samarinda kembali membuka rute perjalannya dari Samarinda – Melak, Kutai Barat. Pasca meningkatnya jumlah penumpang kapal motor, tarif pun ikut naik.
Dalam pertemuan dengan Wamen PUPR, Aji Mawar juga meneruskan sejumlah usulan program dari Provinsi Kaltim. Di antaranya pembangunan flyover Muara Rapak, jalan ringroad Samarinda (Jembatan Mahulu – Jalan Jakarta), akses jalan Jembatan Pulau Balang (sisi Balikpapan), juga jalan ringroad 4 ke Bandara APT Pranoto.
“Pembangunan flyover Muara Rapak kian mendesak karena sering terjadi kecelakaan. DED sudah siap. Feasibility Studi, Amdal, dan Andalalin juga siap. Sedangkan pembebasan lahan masih berproses,” ujarnya. (*)