Kunker ke Papua, Ketua DPD RI Pastikan Venue PON Siap

JAYAPURA – PON XX yang akan digelar di Papua kemungkinan diselenggarakan tanpa penonton.

Sebelumnya, penyelenggaraan PON pada Oktober tahun lalu ditunda imbas pandemi Covid-19 dan dijadwalkan berlangsung pada Oktober tahun ini.

Meski kemungkinan digelar tanpa penonton, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti tetap meminta seluruh atlet yang akan berlaga mengobarkan semangat bertanding mereka.

Dalam kunjungan kerja ke Papua Barat – Papua, LaNyalla bersama rombongan senator juga sempat mengunjungi Stadion Lukas Enembe. Stadion yang sebelumnya bernama Papua Bangkit itu, akan menjadi venue utama Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.

Ketua DPD RI beserta rombongan senator tiba di Bandara Internasional Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua dari Sorong, Papua Barat, sekitar pukul 13.55 WIT.

Rombongan disambut Dr. Suhajar Diantoro, S.I.P. sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri, Asisten III Bidang Umum, Dr. Ridwan Rumasukun sebagai Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua dan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi Papua Mb. Setiyo Wahyudi, SE, MM, Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua, Frets James Boray serta senator asal Papua, Yoris Raweyai.

“Meskipun nanti PON digelar tanpa penonton dan pendukung, saya berharap seluruh atlet yang akan berlaga di seluruh cabang olahraga, tak terkecuali atlet Papua yang hari ini saya temui untuk tetap menunjukkan semangat dan prestasi mereka setinggi-tingginya,” kata mantan Ketua Kadin Jawa Timur itu, Selasa (2/2/2021).

Kendati begitu, Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai bukan tak mungkin nantinya PON digelar dengan penonton sepanjang pandemi Covid-19 mampu kita atasi. Namun, jika pun harus tanpa penonton, maka penyelenggaraan PON akan digelar secara live streaming.

“Jadi tetap semangat dan menyiapkan mental juara,” pesan alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.

Pandemi Covid-19 memengaruhi berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali olahraga. Sejumlah jadwal pertandingan terpaksa dibatalkan atau ditunda untuk mencegah penularan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.